Sampai sekarang, proses pembuatan film actual dari rumah produksi film telah menggunakan camera film tradisional dengan resolusi 35mm atau 75mm. Produksi kualitas gambar dengan kamera digital telah dirasakan signifikan lebih kecil dari film dan bahkan ketika panjangnya telah ditambahkan mengikuti komputer untuk memanupulasi produks, proses produksinya menyisakan dasar seluloid.
Digital film dimulai pada akhir tahun 1980an, ketika Sony dating sebagai konsep pemasaran ‘Cinematgrafi Elektronik’. Goerge Lucak telah menggunakan teknologi HDCAM dari Sony untuk filmnya yang berjudul ‘attack of the clones’ episode dari film Star Wars saga, dengan menggunakan kamera perekam HDW-F900 HDCAM. Ketika mampus untuk merekam dengan menggunakan standar konvensional orang amerika yaitu 30fps, kamera tersebut juga dapat merekam dengan kecepatan 24fps, standar kamera film, dan juga progresif video.
Pada pertengahan tahun 1990an, Sony DCR-VX1000 dengan format kamera MiniDV menjanjikan sebuah kualitas gambar yang lebih, walaupun tidak sebagus film, tapi cukup bagus untuk pembuatan film dengan budget rendah. Hasil kamera sebaiknya tidak dilakukan proses kompresi yang bertujuan untuk mengurangi ukuran file, karena sistem dari MiniDV menggunakan kecepatan kompresi yang tinggi, menurangi kualitas gambar bertujuan untuk mengurangi penggunaan ukuran file yang besar.
Pada akhir tahun 1990an, hanya kamera digital yang tetap bertahan pada pembuatan film modern, Thomas Elsaessar meramalkan bahwa ‘film akan tetap sama dan itu akan sama sekali berbeda’. Salah satu cara untuk menjelaskan pernyataan ini adalah proses digital dan teknologi, ketika pada dasarnya mereka mempunyai perubahan materi dasar dari film. Film akan tetap tersusun, terencana, menangkap dan menyimpan gambar buatan, gabungan dan perubahan bersama menjadi satu, biasanya, 100 sampai 120 menit fitur film. Semuanya itu kemudian ditonton oleh orang bersama-sama dalam sebuah ruangan auditorium yang gelap untuk memberikan perhtian kepada penonton yang duduk sampai akhir dari roll film.
Hampir sama, bagian dari gambar yang mungkin dilihat di layar, memberitahukan berbeda dengan dilihat tidak di layar dengan berbagai fitur-fiturnya, tetapi gambar buatan telah disajikan di bioskop sejak filmnya akan dibuat, dari adegan buatan Melies yang telah diubah untuk Roy Harryhausen memberhentikan gerakan kerangka. Perbedaan dan kelanjutan menuju ke akhir dari perfilman, sebuah bentuk hiburan seperti itu, terbagi karena dari kegembiraan baru(dan replica digital) teknik dalam menawarkan praktisi dan ekonomis dari skala jika dibandingan dari kopian digital dari film sampai penonton mereka dapat membayar lebih murah, dapat membuat keberadaan tetap ada pada kalangan umum sampai waktu yang akan datang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar