Rabu, 12 Januari 2011

Teknologi Quick Count


Ketika kita melihat lambang di atas hal pertama yang terlintas dibenak kita adalah Pemilihan Umum(Pemilu). Sedikit kita flashback ke pelimu 2009, dimana pada pemilu itu telah didukung dengan teknologi yang bernama Quick Count. Jika diartikan berdasarkan katanya, quick count berarti mengitung cepat atau dapat juga dijabarkan kembali menjadi perhitungan dalam pemilu yang perhitungannya langsung dan cepat. Tujuannya dari diadakannya quick count adalah untuk menciptakan pemilu yang jujur dan adil(jurdil). Sekedar tambahan, dahulu teknologi ini bukanlah bernama qucik count, tetapi Paralel Vote Tabulation atau tabulasi suara pemilih secara paralel.

berikut ini adalah kutipan cara kerja quick count yang saya ambil dari salah satu blogspot yang berhubungan:
Cara Kerja Quick Count

  1. Mempersiapkan perangkat serta sistem pendukung untuk bisa memberikan data secara cepat ke pusat pengolah data lembaga survei yang melakukan metode quick count ini. perangkat ini mulai dari komputer untuk menginputkan data, Hp untuk mengirim SMS hasil pemilu ke server tempat menerima data .

  2. Pemilihan TPS sebagai tempat pengambilan data. TPS yang di ambil secara acak berdasarkan pertimbangan jumlah penduduk, jumlah pemilih terbaru, penyebarannya pemilih seperti tersebar dalam berapa kelurahan, dan dsb. Singkatnya proporsional, kalau pemilih banyak lokasi sampel (TPS) yang diambil pun banyak serta mewakili karakteristik populasi.

  3. Mempersiapkan relawan untuk mengambil sampel dan menginputkan nya kesistem data. Jumlah relawan ini cukup banyak contoh nya saja LSI mengirim sekitar 2.100 relawan untuk mengambil data dari TPS yang telah di pilih.

  4. Data yang telah di dapat akan di olah di pusat data dengan menerapan ilmu stasistik, dari olahan data inilah lembaga survei bisa menghitung secara cepat siapa pemenang pemilu.

Jika kita lihat dari cara kerja quick count, kita dapat mengartikan bahwa hasil perhitungan quick count bukanlah hasil perhitungan dari seluruh TPS yang melakukan pemungutan suara, melainkan dengan menggunakan prinsip ilmu statistika, jadi lembaga survei yang menyelenggarakan quick count ini hanya mengambil sample dari sekian banyak TPS yang ada dan diambil dari TPS yang memiliki jumlah populasi yang banyak dan berbagi pertimbangan lainnya. Walaupun hasil quick count ini tidak pernah tepat dan pasti, tetapi hasil dari quick count ini tidak pernah meleset dari siapa yang memenangkan dari pemilu tersebut.

Semoga blog ini dapat menambah pengetahuan para pembaca dan mohong kritiknya untuk kemajuan dikedepannya.